Dalam dunia taruhan olahraga, kesalahan terbesar yang sering dilakukan bettor pemula adalah tidak memahami cara membaca odds. Padahal, odds bukan hanya sekadar angka acak di samping nama tim atau pemain — melainkan indikator utama yang menunjukkan peluang kemenangan sekaligus potensi keuntungan dari taruhan yang dipasang. Oleh karena itu, memahami struktur odds menjadi bekal dasar yang wajib dimiliki sebelum terjun lebih dalam ke dunia sportsbook.
Sportsbook modern, baik yang berbasis online maupun offline, biasanya menyajikan odds dalam tiga format utama: desimal, fraksional, dan moneyline. Masing-masing format ini memiliki cara pembacaan yang berbeda dan bisa menimbulkan kebingungan jika tidak dikuasai. Artikel ini akan membantu kamu memahami setiap jenis odds tersebut dan bagaimana menggunakannya agar tidak salah pasang taruhan, sehingga bisa memaksimalkan peluang menang dalam setiap pertandingan.
Jenis-Jenis Odds dan Cara Membacanya dengan Tepat
1. Odds Desimal: Format Paling Umum di Asia dan Eropa
Odds desimal adalah format yang paling mudah dipahami karena langsung menunjukkan total bayaran yang akan kamu dapatkan, termasuk modal taruhan. Contohnya, jika kamu memasang taruhan sebesar Rp100.000 pada odds 2.00, maka total pembayaran yang akan kamu terima adalah Rp200.000 (Rp100.000 x 2.00). Artinya, keuntungan bersih kamu adalah Rp100.000.
Keuntungan dari odds desimal adalah kesederhanaannya. Tidak perlu melakukan kalkulasi rumit, karena sistem ini sudah mencakup total return. Namun, penting untuk memperhatikan bahwa semakin rendah nilai odds, maka semakin besar kemungkinan kejadian tersebut terjadi. Sebaliknya, odds tinggi mengindikasikan peluang menang yang lebih kecil, tetapi dengan potensi keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, jangan hanya tergiur oleh angka tinggi — pelajari konteks pertandingan terlebih dahulu.
2. Odds Moneyline dan Fraksional: Dipahami, Bukan Dihindari
Odds moneyline atau sering disebut American odds biasa digunakan di sportsbook Amerika. Format ini sedikit lebih rumit karena terdiri dari angka positif dan negatif. Jika kamu melihat odds -150, artinya kamu harus bertaruh Rp150.000 untuk mendapatkan keuntungan Rp100.000. Sebaliknya, jika odds +150, kamu akan mendapatkan Rp150.000 jika bertaruh Rp100.000. Format ini sangat berguna bagi yang ingin mengukur seberapa besar risiko vs reward dari taruhan mereka.
Sedangkan odds fraksional seperti 5/1 atau 10/3, biasanya digunakan di Inggris. Format ini menunjukkan rasio antara keuntungan dan taruhan. Sebagai contoh, odds 5/1 berarti kamu akan mendapatkan keuntungan Rp500.000 jika bertaruh Rp100.000. Namun odds 1/5 justru menunjukkan kamu hanya akan mendapat Rp20.000 dari taruhan Rp100.000, karena tim yang kamu pilih sangat difavoritkan. Meskipun jarang digunakan di sportsbook Asia, pemahaman tentang jenis odds ini tetap penting terutama bagi yang bermain di situs internasional.
Tips Menghindari Kesalahan Membaca Odds saat Bertaruh
1. Jangan Asumsikan Angka Besar Selalu Lebih Baik
Banyak pemula tergoda untuk memilih tim dengan odds yang besar karena tergiur oleh potensi keuntungan tinggi. Padahal, odds besar biasanya menunjukkan underdog alias tim yang peluang menangnya lebih kecil. Memang benar kamu bisa mendapatkan bayaran besar, tetapi juga harus siap dengan risiko kekalahan yang tinggi. Oleh karena itu, evaluasilah data statistik pertandingan, performa tim, dan kondisi pemain sebelum memilih taruhan hanya berdasarkan angka odds.
Selain itu, penting untuk membandingkan odds dari berbagai sportsbook. Setiap platform memiliki algoritma masing-masing dalam menentukan nilai odds, yang bisa berbeda meskipun pertandingan yang ditawarkan sama. Bettor cerdas biasanya memiliki akun di lebih dari satu situs agar bisa memilih nilai odds terbaik. Ini adalah salah satu strategi penting dalam taruhan olahraga profesional.
2. Perhatikan Jenis Taruhan dan Waktu Taruhan
Odds tidak hanya tergantung pada tim atau pemain, tetapi juga jenis taruhan. Misalnya, taruhan over/under memiliki odds yang berbeda dari taruhan handicap atau moneyline. Masing-masing jenis ini memerlukan strategi pembacaan odds yang berbeda. Kamu perlu memahami bahwa odds over 2.5 gol dan odds untuk skor akhir 2-1 bisa sangat berbeda, meskipun terlihat sejalan. Detail ini menjadi krusial agar kamu tidak salah pasang taruhan yang justru merugikan.
Selain itu, waktu kamu memasang taruhan juga mempengaruhi nilai odds. Odds bisa berubah seiring mendekatnya waktu pertandingan, tergantung pada informasi baru seperti cedera pemain atau perubahan strategi. Oleh karena itu, penting untuk memantau perubahan odds secara berkala. Bettor profesional biasanya memasang taruhan ketika nilai odds sedang berada di titik paling menguntungkan, bukan sekadar menunggu menit-menit terakhir pertandingan dimulai.
Pahami Odds Sebelum Bertaruh
Membaca odds dengan benar bukan hanya soal memahami angka, tetapi juga soal memahami konteks dan strategi di balik taruhan. Dengan mengetahui perbedaan format odds seperti desimal, moneyline, dan fraksional, kamu bisa lebih percaya diri dalam menentukan pilihan taruhan. Jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi tim, membandingkan odds antar sportsbook, serta memahami jenis taruhan yang kamu mainkan.
Terakhir, jangan pernah bertaruh hanya berdasarkan emosi atau tim favorit. Taruhan yang cerdas selalu dimulai dari pemahaman odds yang akurat dan perhitungan matang. Semakin baik kamu dalam membaca odds, semakin besar peluang kamu untuk menghasilkan keuntungan dari sportsbook secara konsisten. Maka dari itu, jadikan pemahaman tentang odds sebagai fondasi utama dalam strategi taruhan kamu ke depan.